Sabtu, 13 April 2013

Ekor Komet



     Komet terbentuk dari gabungan es, karbon dioksida, serpihan batu, dan misteri lainnya di angkasa. Saat berada jauh dari matahari, komet berupa materi padat. Namun pada saat berada dekat dengan matahari, panas matahari akan mengakibatkan sebagian es nya menguap seperti air yang menguap menjadi gas.
     Hal ini juga mengakibatkan materi gas dan debu yang awalnya telah membeku jadi meleleh, dan berusaha menjadi materi gas. Materi gas yang terbentuk dari proses lelehan tersebut kemudian dilewati perlahan-lahan oleh angin dan sinar matahari, yang mengakibatkan terbentuknya pancaran cahaya komet, yaitu "ekor komet" yang indah.

Planet Venus yang Bisa Terlihat di Siang Hari



     Planet Venus disebut juga "Bintang Fajar" (muncul sebelum fajar), "Bintang Senja" (muncul setelah senja), atau "Bintang Kejora" (dilihat dari bumi, selain matahari dan bulan, Venus adalah bintang yang paling terang), juga merupakan bintang yang paling sering dikira bintang yang tersembunyi.
     Bentuk luar Venus menyerupai bulan sebagian atau bulan purnama. Oleh karena penggerakannya berada di sisi dalam bumi, maka disebut "Planet Dalam". Di daerah Taiwan lebih sulit melihat Venus, ini karena sudut pandangnya terlalu tinggi dan cahaya matahari di siang hari terlalu terang.

Bintik Hitam di Matahari



     Bintik Hitam di matahari terbentuk karena suhu lebih rendah. Dengan menggunakan teleskop ditambah dengan kaca penapis cahaya untuk mengamati permukaan matahari, terkadang dapat terlihat bintik hitam setelah sebagian besar sinar matahari tertapis. Ukuran sebenarnya dari bintik hitam ini mencapai 500-10 ribu km.
     Tempat munculnya titik hitam merupakan bagian permukaan matahari yang suhunya lebih rendah, maka terlihat gelap. Jumlah bintik hitam akan bertambah dan berkurang setiap 11 tahun sekali, pada saat yang bersamaan juga terjadi rotasi matahari dari barat menuju timur yang bergerak secara perlahan-lahan.

Masa Depan Alam Semesta



     Alam semesta mungkin dapat bertahan selamanya tapi juga mungkin akan menghilang. Masa depan alam semesta tergantung pada jumlah materi yang terkandung didalamnya, yang juga disebut kepadatan. Jika dalam alam semesta terdapat lebih banyak materi yang menghambat perkembangannya, ada kemungkinan alam semesta berhenti mengembang dan kembali menyusut (alam semesta yang tertutup).
     Sebaliknya, jika jumlah materi yang menghambat perkembangan alam semesta lebih sedikit, alam semesta akan terus mengembang (alam semesta terbuka), atau setelah mengembang sampai tahap tertentu, ukuran alam semesta akan menjadi tetap, tidak akan terjadi pengembangan lagi (alam semesta yang tidak berubah). Tapi, hal-hal ini masih perkiraan saja, sampai sekarang belum ada buktinya.

Rabu, 03 April 2013

Teori Big Bang



Walau ada berbagai pendapat yang berbeda, tapi teori ilmiah yang paling kuat adalah Big Bang. Teori berpendapat, sekitar 15 tahun yang lalu, alam semesta hanyalah titik kecil. Namun setelah mengalami ledakan besar dan mengembang, barulah berkembang hingga seukuran sekarang. Bahkan sekarang pun alam semesta masih dalam tahap perkembangan. Nantinya akan seperti apa, untuk saat ini belum ada teori yang jelas.